August 09, 2016
Sahabat… Kenapa Harus Kamu?
Matahari
pagi sudah muncul dari arah timur. Suara ayam berkokok menambah syahdu
suasana hari ini. Seperti biasa di hari Rabu pagi ini Risty harus
berangkat ke sekolah. Tetapi rupanya dia masih tertidur pulas di tempat
tidurnya.
“Risty… ayo bangun! Sudah pagi… Bukankah kamu harus pergi ke sekolah?”, tanya Ibu Risty.
“Iya bu, (Risty menguap) Ini juga mau bangun”, jawab Risty.
“Oh, ya sudah. Sana cepat mandi”, Ibu Risty langsung keluar dari kamar Risty.
“Oke, Bu…”, jawab Risty.
Setelah
mandi, Risty segera memakai pakaian sekolahnya dan bersegera menuju ke
meja makan. Rupanya sudah jam 7 pagi, itu berarti Risty sudah terlambat
untuk pergi ke sekolah.
Setelah
sampai di sekolah, memang benar ia terlambat. Dia cemas dan tidak tahu
apa yang harus diperbuatnya. Kalau pun pulang ke rumah lagi, pasti
Ibunya akan bertanya macam-macam dan juga akan memarahinya. Tak disangka
ternyata Indra, teman Risty, juga terlambat.
“Loh, Indra.. kamu terlambat juga yah?”, tanya Risty.
“Iya. Gimana yah cara masuknya?”, jawab Indra cemas.
“Hmm aku juga bingung”, kata Risty sambil menggaruk-garuk kepalanya.
Ternyata
Pak Satpam melihat ada dua orang anak yang berdiri di depan gerbang
sekolah. Tanpa berpikir panjang, ia langsung membuka gerbang tersebut.
“Ayo masuk! Pelajaran akan segera dimulai”, kata Pak Satpam sambil membuka pintu gerbang sekolah.
“Iya,
Pak. Makasih, Pak”, jawab Risty dan Indra yang segera berlari menuju
kelasnya masing-masing. Risty ke kelas IX C dan Indra ke kelas IX B.
Bel pulang sekolah telah dibunyikan. Itu artinya semua siswa-siswi SMP CITA KASIH dapat pulang ke rumahnya masing-masing.
“Ris, ngerjain tugas matematika yuk. Besok kan harus dikumpulin”, ajak Sissy saat berjalan keluar dari kelas.
“Oke hari ini di rumah aku jam 4 sore. Kamu harus datang loh, jangan sampai enggak”, jawab Risty tersenyum.
Jawab Sissy “Ya aku pasti datang ke rumah kamu. Aku janji!”
Sissy
adalah sahabat baik Risty. Dia satu kelas dengan Risty. Dari kecil,
mereka selalu bermain bersama. Mereka selalu bersama dalam keadaan
apapun, dimanapun dan bagaimanapun. Risty tahu kalau Sissy sangat
menyukai Indra. Oleh sebab itu, dia tidak menceritakan soal
keterlambatannya masuk ke sekolah bersama Indra. Dia akan selalu menjaga
perasaan sahabat baiknya itu.
Jam sudah menunjukkan pukul 5 sore.
“Oh Tuhan, kenapa Sissy belum sampai juga? Aku sangat khawatir dengannya”, bisik Risty didalam hatinya.
“Ting tong”, terdengar bel rumah Risty berbunyi. Risty berharap bahwa itu adalah Sissy, sahabat baiknya. Dan ternyata………
“Hai Risty”, sapa Indra memulai pembicaraan.
“H..a…I”, jawab Risty ragu. “Loh kok kamu sih? Bukan Sissy?”, sambung Risty heran.
“Hmm, iya. Aku cuma mau main ke rumah kamu aja, bolehkan?”, jawab Indra.
Risty berkata “Iya boleh kok.”
Rupanya Indra menyukai Risty. Risty juga menyukai Indra. Tapi Risty tidak mau menyakiti perasaan sahabat baiknya, Sissy.
Hari
telah berlalu, di hari Kamis pagi ini, seperti biasa Risty pergi ke
sekolahnya. Tapi di hari ini dia tidak melihat sahabat baiknya, Sissy.
Risty sangat khawatir terhadap sahabatnya itu.
Pulang sekolah dia memutuskan untuk pergi ke rumah Sissy.
“Ting tong”, bel rumah Sissy berbunyi.
“Kreeek”, terdengar bunyi pintu yang dibuka.
“Eh Risty. Ayo masuk”, kata Ibu Sissy.
“Hmm,
gak usah tante. Saya buru-buru. Sebenarnya saya cuma mau tanya kenapa
yah tante, tadi Sissy gak masuk sekolah?”, tanya Risty ragu.
“Sebenarnya
Sissy sedang berada di rumah sakit”, jawab Ibu Sissy dengan perasaan
sedih. “Sebaiknya besok kamu ke RS. Harapan Kasih, agar kamu tahu apa
yang terjadi dengan Sissy”, sambung Ibu Sissy.
“Baik tante”, jawab Risty sedih.
“Oh Tuhan, apa yang terjadi dengan Sissy? Sahabat baikku…”, kata Risty lirih.
Bel
pulang sekolah sudah berbunyi. Rupanya Risty mengajak Indra untuk
menjenguk Sissy, karena Sissy pasti akan senang jika Indra menjenguknya.
Sesampai di RS. Harapan Kasih, Risty melihat sahabatnya itu terbaring lemah tak berdaya, mukanya sangat pucat.
“Sissy,
apa yang terjadi pada kamu? Tolong jelaskan padaku? Jangan membuatku
cemas seperti ini”, tanya Risty sambil menitikkan air mata.
“Risty
sahabatku, kamu tidak usah menangisi apa yang terjadi pada diriku… Aku
minta maaf tidak bisa datang ke rumahmu. Padahal aku sendiri yang
mengajakmu”, jawab Sissy mencoba mendengarkan Risty.
“Sudahlah,
kamu tidak usah minta maaf kepadaku. Tak ada yang perlu dimaafkan.
Ayolah.. jelaskan apa yang terjadi pada dirimu. Aku sangat
mengkhawatirkan keadaanmu”, tanya Risty.
“Oh.. sahabat, sebenarnya aku mengidap penyakit leukimia, umurku sudah tidak panjang lagi”, jawab Sissy sedih.
“Oh
sudahlah jangan bercanda seperti itu. Pasti kau hanya bercanda kan?
Minggu depan kita akan ujian nasional, kita akan segera SMA”, kata Risty
tidak percaya.
“Tidak sahabat. Aku tidak bercanda. Ini kenyataan”, Sissy meyakinkan.
Risty
sedih dan ia lari pulang seakan tidak menerima kenyataan kalau
sahabatnya mengidap penyakit yang sangat parah. Sementara Indra juga
pulang ke rumahnya dan ikut bersedih atas semua yang menimpa Sissy.
Dua
minggu berlalu… Ujian sekolah dilaksanakan dan Risty akan melanjutkan
sekolahnya ke SMA Cinta Kasih bersama Indra. Risty selalu meminta Indra
agar mau menjenguk Sissy agar Sissy senang. Rupanya dua hari yang lalau
Sissy sudah pulang ke rumahnya. Risty dan Indra berencana untuk
menjenguknya hari ini. Tapi saat di tengah jalan, mereka melihat Sissy
diboncengkan motor dan seperti terburu-buru untuk menuju ke rumah sakit.
Langsung saja Risty dan Indra mengejarnya. Dan memang benar, kondisi
Sissy sangat kritis, dia tidak bisa bertahan lagi. Dia telah tiada,
Tuhan telah menjemputnya. Seketika Risty langsung menangis. “Oh Sahabat
mengapa harus kamu? Mengapa secepat ini?”, kata Risty.
Hari akan segera malam, Sissy akan dimakamkan pukul 5 sore.
“Oh Sissy.. bangunlah kembali.. sahabatku”, mohon Risty, “Tuhan kenapa harus dia? Kenapa?”, sambungnya.
“Sudahlah Risty, semua telah terjadi. Waktu takkan bisa diputar kembali. Tabahkanlah hatimu”, kata Indra.
“He’em”, jawab Risty. “Sahabat.. aku takkan pernah melupakanmu”, sambungnya.
SELESAI
Itu
dia cerpen sedih dari norma, kalau gak ngena maaf yah. Maklum lah ini
tugas waktu kelas 8 SMP. Jangan lupa tinggalkan jejak kalian di bawah
yah. Atau mungkin ada yang mau komentar tentang cerpen ini insya Allah
saya terima dengan lapang dada.
Sampai bertemu di postingan selanjutnya kawan :)
Komentar
3 tanggapan untuk "Membuat Cerpen Berjudul “Sahabat... Kenapa Harus Kamu?""
Mr Muklis pada 09:31, 07-Okt-16
Sahabat tak akan tergantikan oleh apapun. Meskipun ada kata bangsat di antara persahabatan. Namun, bangsat juga pernah jadi sahabat. Best friends forever :)
[Hapus]
greysita pada 04:51, 14-Okt-16
wah sedih banget ceritanya
[Hapus]
Postingan ini berasal dari blog lama saya -> http://normayufebriana.mywapblog.com/membuat-cerpen-berjudul-sahabat-kenapa-h.xhtml
. Saya memindahkan semua postingan saya di mywapblog dikarenakan mywapblog akan
ditutup tanggal 25 November 2016.
sahabat ada disaat susah maupun senang, beda dengan hanya sekedar teman...
BalasHapusSalam MWB... :D
tepat sekali...
Hapussebentar lagi mwb hanya tinggal kenangan
Iya hari ini hari terakhir, sayang sekali sih blog MWB ku visitor rata2 dari organik scearh, sekarang aku juga sudah pindah diblogger dengan membeli domain TLD supaya tetap semangat ngeblog :D
BalasHapusIni dia blognya AkhmadShare.Com ,, maaf ya jadi curhat,, hehe
hehe. iya sedih sekali.. visitorku udah lumayan banyak.. udah hampir 4 tahun lebih pake mwb...
Hapusgapapa kok curhat , wk
wah berarti sudah lama ya, saya juga mulai 2011 ngeblog dimwb...
BalasHapusiyaa... rasanya sakit sekali ketika mwb tiba-tiba ditutup...
Hapuseh kamu kok blognya berbayar gak? kok bisa pakai .com sih? gimana caranya? hhe
domain .com nya aja berbayar pertahun sekitar Rp150 an, supaya tetap semangat ngeblog...
BalasHapusoalah.. semangat deh.. kalau aku sih yg gratis dulu aja, maklum masih mahasiswa baru. hhe
Hapusyg penting hobby menulis dan berbagi jangan hilang...
BalasHapus